Saat saya bersama dengan anak-anak di kelas membahas mengenai keanekaragaman individu pada masyarakat, ada satu pertanyaan dari Hanifah. Ia bertanya,"Mengapa harus ada perbedaan individu?"
Saya coba memutar otak mencari kata-kata yang dapat dipahami oleh anak-anak seusia mereka. Tak berapa lama, saya melirik sepatu hitam milik saya yang parkir manis di dekat pintu masuk kelas.
"Ayo, Pak Guru ajak kalian membayangkan sesuatu!" ajakku pada murid-murid.
"Bayangkan jika di dunia ini hanya ada satu pabrik sepatu. Sepatu yang diproduksi pun hanya satu jenis dengan warna yakni hitam, model dan ukuran yang sama", kata saya. Murid-murid terdiam sejenak. Saya menduga diamnya mereka karena membayangkan sesuatu. Mulailah saya masuk dalam pikiran mereka kembali.
"Nah, sekarang sepatu itu telah dibeli oleh orang-orang. Tak heran jika di masjid banyak sepatu hitam berjajar di pintu masuknya. Termasuk sepatu milik Pak Guru" Kata saya dibalas dengan anggukan murid-murid.
"Nah, masalahnya mulai muncul ketika Pak Guru mau pulang. Pak Guru bingung mana sepatu milik Pak Guru. Apakah ada yang tahu bagaimana cara menemukannya?"
"Gampang, Pak Guru. Harusnya sepatu Pak Guru diberi tanda biar tahu mana sepatunya" Celetuk Icha.
"Nah, itulah. Jika diberi tanda berarti sepatu Pak Guru sudah beda dengan sepatu lainnya, bukan? Itulah mengapa harus ada perbedaan. Supaya kita bisa mengenal dan saling mengenal" terang saya.
"Jadi, mengapa harus ada perbedaan?" tanyaku lagi kepada murid-murid.
"Supaya bisa mengenal dan saling mengenal" jawab mereka serempak.
Itulah alasannya, Nak. Dan itu pulalah yang difirmankan oleh Allah dalam Alquran bahwa sesungguhnya Allah ciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu bisa saling mengenal.
0 Komentar