3 Alasan Shaf Berkurang Pada Sepertiga Terakhir, No 3 Bikin Ngelus Dada

estupitarto.com- Masyarakat pada umumnya membagi tiga keutamaan di bulan Ramadhan. Awalnya terdapat rahmat, tengahnya ampunan dan sepertiga terakhir terbebas dari siksa api neraka. Dilansir dari muslim.co.id, persepsi ini diambilkan dari hadits yang dhaif sehingga perlu diluruskan berdasarkan hadits lain yang shahih. Pada tulisan kali ini saya tidak akan mengulas secara detil mengenai hal tersebut sebab kefakiran ilmu yang saya miliki. Saya hanya akan menceritakan perbincangan di suatu warkop bersama teman-teman ojek online.

Saat itu teman saya mengeluhkan orderan sepi pada awal ramadhan ini. Selanjutnya ia yakin bahwa pada sepertiga Ramadhan terakhir akan banyak orderan yang masuk. Lalu apa hubungannya dengan shaf berkurang dalam judul di atas?

Kita semua tahu bahwa pada awal Ramadhan ini, masjid maupun mushola banyak jamaah yang hadir dalam melaksanakan shalat Tarawih. Bahkan barisan shalat dapat memenuhi hingga teras masjid. Semua semangat menyambut datangnya bulan yang penuh berkah dan ampunan ini. Fenomena selanjutnya yang biasa terjadi di beberapa tempat, jumlah tersebut semakin ke depan. Inilah tiga alasan berkurangnya shaf versi perbincangan kami di warung kopi.

1. Hujan

Hujan pada bulan Ramadhan sungguh merupakan berkah tersendiri. Udara yang sejuk akan mengurangi rasa dahaga saat menjalankannya. Hujan yang turun tak hanya terjadi pada siang hari melainkan bisa juga pada saat malam hari. Tak jarang pada saat hendak berangkat Tarawih berjamaah di masjid atau mushola, hujan turun. Ada yang tetap semangat berangkat namun ada pula yang enggan menuju ke tempat ibadah ini. Bisa jadi bukan karena enggan ya guys melainkan tidak ada payung atau jas hujan yang dapat digunakan untuk melindungi dari air hujan ketika hendak berangkat ke masjid atau mushola.

2. THR Sudah Cair

Persamaan antara hujan dengan THR adalah sama-sama bahagia bila cair. THR biasanya diturunkan pada masa akhir Ramadhan atau sepertiga waktu terakhir. Pada masa itu, beberapa instansi mulai meliburkan karyawannya. Kesempatan itu digunakan oleh keluarga untuk pergi keluar untuk mencari pakaian baru atau hidangan yang akan disuguhkan pada saat lebaran nanti.

Mengenai hal ini, tidak semua keluarga pergi pada saat malam hari. Mereka yang mengetahui manfaat dan pahala yang besar dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini lebih memilih waktu siang hari untuk berbelanja, tokh ia sudah libur bukan? Ada pula yang memilih berbelanja di waktu malam hari setelah Tarawih. Tentu saja mereka yang memilih waktu ini telah memperhitungkan waktu dengan tepat sehingga waktu berbelanja dapat terpenuhi. Ada pula yang memilih melewatkan waktu Tarawih untuk pergi berbelanja. Alasannya agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk berbelanja sekaligus jalan-jalan. Nah, pada bagian THR cair inilah yang membuat bahagia teman saya sebab dipastikan akan banyak order mengantarkan orang-orang berbelanja.

Akibat aktifitas berbelanja di malam hari tersebut, maka bisa dipastikan jamaah masjid menjadi berkurang barisannya.

3. Malas dan Capek

Perjuangan seseorang dinilai dari semangat istiqomahnya. Mereka yang mampu bertahan dalam keistiqomahan beribadah akan menuai hasil yang maksimal dibandingkan dengan menyerah di tengah jalan. Rasa manusiawi terhadap fisik menjadi alasan bagi mereka yang enggan lagi pergi ke masjid berjamaah. Ya, malas dan capek, tentu saja alasan ini bikin kita ngelus dada dan beristighfar ya guys.

Sebelum saya akhiri, ada sebuah kisah perbincangan Tasban dan Koncer yang menarik.

Kala itu Tasban bertanya kepada Koncer. 

"Mengapa kamu tidak shalat Tarawih berjamaah di masjid, Kon?" 
"Tidak, Tas.Masjidnya sudah banyak yang berjamaah" Jawab Tasban
"Berarti kamu tidak akan pernah shalat Tarawih berjamaah, nih?" Tanya Tasban selanjutnya.
"Aku tetap akan shalat berjamaah di masjid, Tas. Menunggu nanti pada sepertiga terakhir Ramadhan. Ketika orang-orang sudah tidak mau meramaikan masjid lagi, giliran aku yang akan meramaikannya. Dengan begitu masjid akan senantiasa ramai baik pada awal hingga akhir Ramadhan dan seterusnya" Jawab Koncer.

Semoga Ramadhan kita memperoleh keberkahan pada setiap aktifitas yang kita lakukan.

Sumber gambar dari NU Online

Posting Komentar

0 Komentar